Laman

Sabtu, 26 November 2011

Wacana Bahasa Indonesia


BAB I.PENDAHULUAN.
A.Pengertian wacana

Wacana merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan secara teratur, sistematis,dalam suatu keadaan koheren yang dibentuk oleh unsur – unsur segmental dalam sebuah wacana yang paling besar. Seorang ahli yang bernama Sobur Alex ( 2001) mengungkapkan bahwa wacana adalah rangkaian ujaran atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal ( objek) yang disajkan secara teratur ,
sistematis dalam suatu satuan yang koheren ,dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.jadi, wacana proses komunikasi menggunakan symbol / symbol yang berkaitan dengan interpretasi  dan peristiwa – peristiwa di dalam sistem kemasyarakatan yang luas.

B. Ciri dan sifat wacana
          Berdasarkan pengertian wacana ,kita dapat mengidentifikasi cirri dan sifat wacana.antara lain sebagai berikut :
1.      Wacana dapat berupa rangkaian ujar secara lisan dan tulisan atau rangkaian tindak tutur .
2.      Wacana mengungkapkan suatu hal ( objek)
3.      Penyajiannya teratur ,sistematis, koheren,dan lengkap dengan semua situasi pendukungnya.
4.      Memiliki satu kesatuan misi dalam rangkaian itu.
5.      Dibentuk oleh unsur segmental dan non segmental.

C .Wujud Dan Jenis Wacana.
          Wujud adalah rupa dan bentuk yang dapat diraba atau nyata. Jenis adalah cirri yang khusus. Jadi, wujud wacana mempunyai rupa atau bentuk wacan yang nyata dan dapat kita lihat struktur secara nyata. Sedangkan jenis wacana mempunyai arti bahwa wacana itu memiliki sifat – sifat atau ciri – cirri khas yang dapat dibedakandari bentuk bahasa lain.
          Pada dasarnya, wujud dan jenis wacana dapat ditinjau dari sudut realitas, media komunikasi,cara pemaparan,dan jenis pemakaian. Bentuk wacana itu dapat dilihat dalam bergam buah karya sipembuat wacana yaitu: text ( wacana dalam bentuk tulisan ) antara lain dalam wujud berita, features,artikel,opini dan cerpen.Talk ( wacana dalam bentuk ucapan ) antara lain dalam wujud rekaman wawancara.obrolan,pidato dan lainnya.      

BAB II
 
PEMBAHASAN
A.Wacana Sebagai  Realitas Bahasa dan Sebagai Media Komunikasi.

1. Segi realitas wacana
Jika ditinjau dari segi realitas, sebuah wacana itu berbentuk rangkaian kebahasaan dengan semua kelengkapan struktur bahasa seperti apa adanya. Namun ternyata pada pihak lain, wacana dapat juga berwujud sebagai rangkaian non bahasa, misalnya rangkaian isyarat dan rangkaian tanda – tanda yang bermakna bahasa yang telah disepakati oleh sebagian kelompok masyarakat sebagai suatu konvensi. Rangkaian itu dapat dibagi atas :
a.       Isyarat dengan gerak gerik sekitar kepala atau muka yang meliputi :
-          Gerakan mata
-          Gerakan bibir
-          Gerakan kepala
-          Perubahan raut wajah
b.      Isyarat melalui gerak gerik anggota tubuh lain yang dapat dibagi menjadi
-          Gerakan tangan
-          Gerakan kaki
-          Gerakan seluruh anggota tubuh
c.       Tanda – tanda yang bermakna bahasa,yaitu tanda – tanda bermakna yang terdapat pada rambu – rambu lalu lintas
Proses konsturuksi relitas oleh pelaku pembuat wacana ,misalnya dalam media massa dimulai dengan adanya relitas pertama berupa keadaan, benda, pikiran, dan sebagainya. Secara umum,system komunikasi adalah factor yang mempengaruhi sang pelaku dalam membuat wacana. Dalam system komunikasi libertarian, wacana yang terbentuk akan berbada dalam system komunikasi yang otoritarian. Secara lebih khusus dinamika eksternal dan internal yang mengenai diri si pelaku kontruksi tentu saja mempengaruhi proses konstruksi. Ini juga menunjukan bahwa pembentukan wacana tidak dalam ruang vakum. Pengaruh ini dapat datang dari  pribadi sipenulis dalam bentuk kepentingan idealis,ideologis,dan sebagainya. Untuk melakukan konstruksi realitas, pelaku konstruksi memakai strategi tertentu. Tidak terlepas dari      pengaruh eksternal dan internal,strategi konstruksi ini mencakup  pilihan bahasa mulai dari kata hingga paragraph; pilihan fakta yang akan dimasukan / dikeluarkan dari wacana yang popular disebut strategi framing.dan pilihan teknik menampilkan wacana didepan public disebut strategi priming.

B.Wacana sebagai media komunikasi        
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan. Ide atau gagasan dari suatu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umunya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata – kata ( lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua pihak. Apabila tidak dilakukan dengan bahasa verbal dapat dilakukan dengan bahasa non verbal atau bahasa isyarat, misalnya menggunakan gerak – gerik badan atau menunjukan sikap tertentu, seperti tersenyum, menggelengkan kepala dan sebagainya.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi adalah bahasa lisan atau tulis. Komunikasi dapat berupa interaktif.transaktif.  melalui komunikasi,sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh kelompok lain. Akan tetapi komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan merangkum komponen komunikasi.
Komponen komunikasi adalah hal – hal yang harus ada agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Komponen – komponen tersebut antara lain sebagai berikut.
1.      Pengirim atau komunikator adalah pihak yang mengumumkan pesan kepihak lain.
2.      Penerima atau komunikan adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
3.      Pesan adalah isi atau maksud yang disampaikan oelh satu pihak ke pihak lain.
4.      Umpan balik adalah tanggapan dari penerima pesan atau isi pesan yang disampaikan.
Jika dilihat dari fungsi wacana sebagai media komunikasi, wujud wacana itu dapat berupa rangkaian tuturan lisan maupun tulisan. Sebagai media komunikasi lisan. Wacana dalam kehidupan media juga memiliki pengertian yang dalam. Menurut Norman ( 1995) wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik social,ditinjau dari sudut tertentu. Menurut Fiske wacana harus diartikan sebagai suatu pernyataan atau ungkapan yang lebih. Jadi wacana adalah proses komunikasi yang menggunakan symbol – symbol yang berkaitan dengan interpretasi dan peristiwa didalam system kemasyarakatan yang luas. Melalui pendekatan wacana pesan – pesan komunikasi, seperti kata – kata ,tulisan ,gambar – gambar dan lain – lain.
Teks dalam media adalah hasil proses wacana media,( media discourse). Di dalam proses tersebut, nilai- nilai ,ideology,dan kepentingan media turut serta. Hal tersebut memperlihatkan bahwa media tidak netral sewaktu mengontruksi realitas social.media  mengikut sertakan perspektif dan cara pandang mereka dalam menafsirkan relitas social, mereka memilihnya untuk menentukan aspek aspek yang ditonjolkan maupun yang dihilangkan. Menentukan struktur berita yang sesuai dengan kehendak mereka, dari sisi mana peristiwa yang ada disoroti,bagian mana dari peristiwayang didahulukan atau dilupakan,serta bagian mana dari peristiwa yang ditonjolkan atau dihilangkan.

C.Wujud Wacana dalam Bentuk Lisan
1.       Sebuah percakapan atau dialog yang lengkap dari awal sampai akhir, misalnya satu obrolan singkat dalam satu situasi.
2.      Suatu penggalan ikatan percakapan dalam rangkaian percakapan yang lengkap yang telah menggambarkan suatu situasi,maksud,dan rangkaian penggunaan bahasa.

D. Wujud Wacana dalam Bentuk Tulisan
1.       Sebuah teks tertulis yang dibentuk oleh lebih dari satu alinea yang menggunakan sesuatu secara berurutan dan utuh.
2.      Sebuah alinea merupakan sebuah wacana apabila teks itu hanya terdiri dari satu alinea yang memiliki kasatuan misi korelasi dan situasi yang utuh.
3.      Sebuah wacana mungkin dapat dibentuk oleh sebuah kalimat majemuk.
 
BAB III.
PENUTUP.
            Dari pembahasan kita tentang fungsi wacana pemakalah dapat menyimpulkan beberapa rangkaian tentang fungsi wacana.
 Wacana Sebagai  Realitas Bahasa dan Sebagai Media Komunikasi dan sebagai alat komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan. Ide atau gagasan dari suatu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya
wacana adalah proses komunikasi yang menggunakan symbol – symbol yang berkaitan dengan interpretasi dan peristiwa didalam system kemasyarakatan yang luas. Melalui pendekatan wacana pesan – pesan komunikasi, seperti kata – kata ,tulisan ,gambar – gambar dan lain – lain. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi adalah bahasa lisan atau tulis.
Analisis wacana adalah suatu disiplin ilmu yang berusaha mengkaji penggunaaan bahasa yang nyata dalam komunikasi. Stubb  mengatakan bahwa analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti dan menganalisis bahasa yang digunakan secara ilmiah dan ia mengatakan bahwa analisis wacana menekankan kajiannya pada penggunaan bahasantar penutur.
 Wujud Wacana dalam Bentuk Lisan,misalnya Sebuah percakapan atau dialog yang lengkap dari awal sampai akhir, misalnya satu obrolan singkat dalam satu situasi.
Suatu penggalan ikatan percakapan dalam rangkaian percakapan yang lengkap yang telah menggambarkan suatu situasi.

Daftar pustaka

1.      Prof.Dr.Hj.Yoce Aliah Darma, M.pd.2009.Analisis Wacana Kritis.Bandung:Yrama Widya.
2.      Prof.Dr.H.G.Tarigan.2007.pengajaran wacana.bandung: Angkasa.
3.      Abdul Chaer.2007.Linguistik umum.Jakarta : Rineka Cipta.
4.      www.http//geoogle fungs imakalah.com.   





Tidak ada komentar:

Posting Komentar