BAB I.PENDAHULUAN.
A.Pengertian
wacana
Wacana
merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu
hal yang disajikan secara teratur, sistematis,dalam suatu keadaan koheren yang
dibentuk oleh unsur – unsur segmental dalam sebuah wacana yang paling besar.
Seorang ahli yang bernama Sobur Alex ( 2001) mengungkapkan bahwa wacana adalah
rangkaian ujaran atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal (
objek) yang disajkan secara teratur ,
sistematis dalam suatu satuan yang koheren ,dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.jadi, wacana proses komunikasi menggunakan symbol / symbol yang berkaitan dengan interpretasi dan peristiwa – peristiwa di dalam sistem kemasyarakatan yang luas.
sistematis dalam suatu satuan yang koheren ,dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.jadi, wacana proses komunikasi menggunakan symbol / symbol yang berkaitan dengan interpretasi dan peristiwa – peristiwa di dalam sistem kemasyarakatan yang luas.
B.
Ciri dan sifat wacana
Berdasarkan pengertian wacana ,kita
dapat mengidentifikasi cirri dan sifat wacana.antara lain sebagai berikut :
1. Wacana
dapat berupa rangkaian ujar secara lisan dan tulisan atau rangkaian tindak
tutur .
2. Wacana
mengungkapkan suatu hal ( objek)
3. Penyajiannya
teratur ,sistematis, koheren,dan lengkap dengan semua situasi pendukungnya.
4. Memiliki
satu kesatuan misi dalam rangkaian itu.
5. Dibentuk
oleh unsur segmental dan non segmental.
C
.Wujud Dan Jenis Wacana.
Wujud adalah rupa dan bentuk yang
dapat diraba atau nyata. Jenis adalah cirri yang khusus. Jadi, wujud wacana
mempunyai rupa atau bentuk wacan yang nyata dan dapat kita lihat struktur
secara nyata. Sedangkan jenis wacana mempunyai arti bahwa wacana itu memiliki
sifat – sifat atau ciri – cirri khas yang dapat dibedakandari bentuk bahasa
lain.
Pada dasarnya, wujud dan jenis wacana
dapat ditinjau dari sudut realitas, media komunikasi,cara pemaparan,dan jenis
pemakaian. Bentuk wacana itu dapat dilihat dalam bergam buah karya sipembuat
wacana yaitu: text ( wacana dalam bentuk tulisan ) antara lain dalam wujud
berita, features,artikel,opini dan cerpen.Talk ( wacana dalam bentuk ucapan )
antara lain dalam wujud rekaman wawancara.obrolan,pidato dan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Wacana Sebagai Realitas Bahasa dan Sebagai Media Komunikasi.
1. Segi realitas wacana
Jika ditinjau dari segi realitas,
sebuah wacana itu berbentuk rangkaian kebahasaan dengan semua kelengkapan
struktur bahasa seperti apa adanya. Namun ternyata pada pihak lain, wacana
dapat juga berwujud sebagai rangkaian non bahasa, misalnya rangkaian isyarat
dan rangkaian tanda – tanda yang bermakna bahasa yang telah disepakati oleh
sebagian kelompok masyarakat sebagai suatu konvensi. Rangkaian itu dapat dibagi
atas :
a. Isyarat
dengan gerak gerik sekitar kepala atau muka yang meliputi :
-
Gerakan mata
-
Gerakan bibir
-
Gerakan kepala
-
Perubahan raut wajah
b. Isyarat
melalui gerak gerik anggota tubuh lain yang dapat dibagi menjadi
-
Gerakan tangan
-
Gerakan kaki
-
Gerakan seluruh anggota
tubuh
c. Tanda
– tanda yang bermakna bahasa,yaitu tanda – tanda bermakna yang terdapat pada
rambu – rambu lalu lintas
Proses konsturuksi relitas oleh
pelaku pembuat wacana ,misalnya dalam media massa dimulai dengan adanya relitas
pertama berupa keadaan, benda, pikiran, dan sebagainya. Secara umum,system
komunikasi adalah factor yang mempengaruhi sang pelaku dalam membuat wacana.
Dalam system komunikasi libertarian, wacana yang terbentuk akan berbada dalam
system komunikasi yang otoritarian. Secara lebih khusus dinamika eksternal dan
internal yang mengenai diri si pelaku kontruksi tentu saja mempengaruhi proses
konstruksi. Ini juga menunjukan bahwa pembentukan wacana tidak dalam ruang
vakum. Pengaruh ini dapat datang dari pribadi
sipenulis dalam bentuk kepentingan idealis,ideologis,dan sebagainya. Untuk
melakukan konstruksi realitas, pelaku konstruksi memakai strategi tertentu.
Tidak terlepas dari pengaruh
eksternal dan internal,strategi konstruksi ini mencakup pilihan bahasa mulai dari kata hingga
paragraph; pilihan fakta yang akan dimasukan / dikeluarkan dari wacana yang
popular disebut strategi framing.dan pilihan teknik menampilkan wacana didepan
public disebut strategi priming.
B.Wacana
sebagai media komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian pesan. Ide atau gagasan dari suatu pihak ke pihak lain agar terjadi
saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umunya komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata – kata ( lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua pihak.
Apabila tidak dilakukan dengan bahasa verbal dapat dilakukan dengan bahasa non
verbal atau bahasa isyarat, misalnya menggunakan gerak – gerik badan atau
menunjukan sikap tertentu, seperti tersenyum, menggelengkan kepala dan
sebagainya.
Manusia berkomunikasi untuk membagi
pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi adalah bahasa lisan atau
tulis. Komunikasi dapat berupa interaktif.transaktif. melalui komunikasi,sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh kelompok lain. Akan tetapi
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan merangkum komponen
komunikasi.
Komponen komunikasi adalah hal –
hal yang harus ada agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Komponen –
komponen tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Pengirim
atau komunikator adalah pihak yang mengumumkan pesan kepihak lain.
2. Penerima
atau komunikan adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
3. Pesan
adalah isi atau maksud yang disampaikan oelh satu pihak ke pihak lain.
4. Umpan
balik adalah tanggapan dari penerima pesan atau isi pesan yang disampaikan.
Jika dilihat dari fungsi wacana
sebagai media komunikasi, wujud wacana itu dapat berupa rangkaian tuturan lisan
maupun tulisan. Sebagai media komunikasi lisan. Wacana dalam kehidupan media
juga memiliki pengertian yang dalam. Menurut Norman ( 1995) wacana adalah
bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik social,ditinjau
dari sudut tertentu. Menurut Fiske wacana harus diartikan sebagai suatu
pernyataan atau ungkapan yang lebih. Jadi wacana adalah proses komunikasi yang
menggunakan symbol – symbol yang berkaitan dengan interpretasi dan peristiwa
didalam system kemasyarakatan yang luas. Melalui pendekatan wacana pesan –
pesan komunikasi, seperti kata – kata ,tulisan ,gambar – gambar dan lain –
lain.
Teks dalam media adalah hasil
proses wacana media,( media discourse). Di dalam proses tersebut, nilai- nilai
,ideology,dan kepentingan media turut serta. Hal tersebut memperlihatkan bahwa
media tidak netral sewaktu mengontruksi realitas social.media mengikut sertakan perspektif dan cara pandang
mereka dalam menafsirkan relitas social, mereka memilihnya untuk menentukan
aspek aspek yang ditonjolkan maupun yang dihilangkan. Menentukan struktur
berita yang sesuai dengan kehendak mereka, dari sisi mana peristiwa yang ada
disoroti,bagian mana dari peristiwayang didahulukan atau dilupakan,serta bagian
mana dari peristiwa yang ditonjolkan atau dihilangkan.
C.Wujud Wacana
dalam Bentuk Lisan
1. Sebuah percakapan atau dialog yang lengkap
dari awal sampai akhir, misalnya satu obrolan singkat dalam satu situasi.
2. Suatu
penggalan ikatan percakapan dalam rangkaian percakapan yang lengkap yang telah
menggambarkan suatu situasi,maksud,dan rangkaian penggunaan bahasa.
D. Wujud Wacana
dalam Bentuk Tulisan
1. Sebuah teks tertulis yang dibentuk oleh lebih
dari satu alinea yang menggunakan sesuatu secara berurutan dan utuh.
2. Sebuah
alinea merupakan sebuah wacana apabila teks itu hanya terdiri dari satu alinea
yang memiliki kasatuan misi korelasi dan situasi yang utuh.
3. Sebuah
wacana mungkin dapat dibentuk oleh sebuah kalimat majemuk.
BAB III.
PENUTUP.
Dari
pembahasan kita tentang fungsi wacana pemakalah dapat menyimpulkan beberapa
rangkaian tentang fungsi wacana.
Wacana
Sebagai Realitas Bahasa dan Sebagai
Media Komunikasi dan sebagai alat komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian pesan. Ide atau gagasan dari suatu pihak ke pihak lain agar terjadi
saling mempengaruhi diantara keduanya
wacana adalah proses komunikasi
yang menggunakan symbol – symbol yang berkaitan dengan interpretasi dan
peristiwa didalam system kemasyarakatan yang luas. Melalui pendekatan wacana
pesan – pesan komunikasi, seperti kata – kata ,tulisan ,gambar – gambar dan
lain – lain. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.
Bentuk umum komunikasi adalah bahasa lisan atau tulis.
Analisis wacana adalah suatu
disiplin ilmu yang berusaha mengkaji penggunaaan bahasa yang nyata dalam
komunikasi. Stubb mengatakan bahwa analisis
wacana merupakan suatu kajian yang meneliti dan menganalisis bahasa yang
digunakan secara ilmiah dan ia mengatakan bahwa analisis wacana menekankan
kajiannya pada penggunaan bahasantar penutur.
Wujud Wacana
dalam Bentuk Lisan,misalnya Sebuah percakapan atau dialog yang lengkap dari
awal sampai akhir, misalnya satu obrolan singkat dalam satu situasi.
Suatu penggalan ikatan percakapan dalam rangkaian
percakapan yang lengkap yang telah menggambarkan suatu situasi.
1. Prof.Dr.Hj.Yoce
Aliah Darma, M.pd.2009.Analisis Wacana
Kritis.Bandung:Yrama Widya.
2. Prof.Dr.H.G.Tarigan.2007.pengajaran wacana.bandung: Angkasa.
3. Abdul
Chaer.2007.Linguistik umum.Jakarta :
Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar